Cari Blog Ini

Jumat, 14 September 2012

RITUAL ANEH SUKU SAMBIA

Suku Sambia merupakan salah satu dari beberapa suku bangsa yang hidup di pedalaman Papua Nugini. Ketika saya mencari artikel terkait dengan suku Sambia, saya menemukan beberapa sumber yang berisi artikel tentang ritual aneh di suku Sambia. Suku Sambia memang masih memegang kuat tradisi kebudayaan mereka. Dari artikel tersebut, saya menemukan beberapa hal yang saya anggap cukup ekstrim, diantaranya bahwa anak laki-laki usia 7 tahun akan dipisahkan dari wanita, dan ditempatkan disebuah pondok yang semuanya laki-laki hingga usia mereka mencapai 10 tahun. Yang membuat saya terkejut adalah adanya ritual yang menurut saya tidak masuk akal, yakni ketika orang dewasa melakukan penyedotan darah dari hidung anak-anak laki-laki dengan cara menusukkan rumput tajam ke dalam hidung sang bocah sampai darah mengalir dengan deras, dan orang-orang dewasa memasangkan tanduk/gigi babi hutan, untuk memisahkan identitas laki-laki dan perempuan. Lalu anak-anak tersebut dipukuli oleh laki-laki dewasa dari suku tersebut yang jumlahnya tidak sedikit. Setelah itu anak-anak laki-laki tersebut diharuskan meminum air sperma dari tetua-tetua adat suku Sambia. Ritual ini dimaksudkan untuk menguatkan anak-anak tersebut dan mempersiapkan mereka untuk hidup sebagai prajurit. Tentu kenyataan ini akan membuat siapa saja mengernyitkan dahi ketika membaca tulisan ini begitupun saya. Karena menurut usia anak-anak yang baru mencapai 7 tahun masih memerlukan perhatian dari ibunya. Dan ketika sebuah rumput ditusukkan kedalam hidung anak kecil pasti sangat sakit rasanya apalagi sampai darah mengalir dengan deras. Dan saya sungguh baru mendengar ritual seperti ini dimana anak-anak yang sudah ditusuk hidungnya dengan rumput, dicambuki, lalu dipaksa meminum air sperma tetua-tetua adat. Tidak dapat dipungkiri bahwa ritual-ritual semacam ini memiliki makna filosofis yang terkandung didalamnya, yakni untuk membentuk mental yang kuat pada diri anak-anak. Sumber: http://phonegalery.blogspot.com/2010/11/sambia-papua-new-guinea.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar