BAB
I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Studi Pollen dalam
arkeologi mencakup dua kepentingan yaitu: rekonstruksi vegetasi dan iklim serta
pengaruh kegiatan manusia terhadap lingkungannya di masa lampau (Shackley, M ;
1980; 72).
Gramineae merupakan nama dari familia tumbuhan yang mempunyai
ciri habitus sebagai berikut: padi-padian, rumput-rumputan,
herba, baik yang tahunan maupun tengah tahunan. Familia Gramineae merupakan
familia yang mempunyai arti ekonomis bagi manusia. Dari anggotanya ada yang
menghasilkan bahan makanan seperti padi, jagung, cantel, dan jenis yang
menghasilkan gula yaitu tebu.
Penting untuk mengetahui
sejarah manusia dan perkembangannya termasuk dalam hal konsumsi manusia pada
zaman lampau. Prinsip uniformitarism menyebutkan bahwa “the present is the key
of the past”. Diduga bahwa makhluk hidup lampau mempunyai keadaan seperti makhluk
hidup yang ada di masa sekarang (Matthew; 1962; 2)
Tujuan
·
Tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
·
Mengetahui identifikasi dari jenis-jenis
gramineae.
·
Mengetahui jenis-jenis Gramineae
berdasarkan studi pollen
Manfaat
·
Manfaat melakukan studi pollen ini
adalah sebagai berikut:
·
Kita dapat mengetahui identifikasi
jenis-jenis Gramineae
·
Kita dapat mengetahui jenis-jenis
Gramineae berdasarkan studi pollen
BAB
II
PEMBAHASAN
Pada dasarnya, pollen diidentifikasi berdasar tiga
kriteria yaitu:
a. Bentuk dan ukuran
b. Bentuk dan jumlah appertura
c. Struktur dinding luar pollen
(Erdtman, 1952 : 10)
Jenis-jenis dalam satu
familia kadang-kadang mempunyai pollen dengan bentuk yang sama, kadang-kadang
pula pada familia yang berbeda mempunyai pollen yang sama (Faegri; 1975; 21).
Dalam identifikasi bentuk dan ukuran dan ukuran adalah merupakan kriteria pertama.
Dalam identifikasi bentuk dan ukuran adalah merupakan kriteria pertama yang
diperbandingkan. Tentunya pada setiap jenis akan mempunyai bentuk dan ukuran
yang khusus sehingga dapat dibedakan antara jenis (spesies) yang satu dengan
jenis yang lainnya.
Dalam studi pollen ini
kami melakukan penelitian untuk melihat dan ukuran dari beberapa jenis Gramineae,
sebagai berikut:
Pengamatan
Bahan :
Preparat (sediaan)
pollen dari 10 jenis (spesies) anggota familia Gramineae, yaitu:
1.
Padi (Oryza Sativa)
2.
Jagung (Zea Mays)
3.
Cantel (Hordeum Vulgare)
4.
Jagung Jali (Coix Lacrima)
5.
Rumput sere (Andropogon Aciculatus Retz)
6.
Alang-alang (Imperata Cylindrica )
7.
Rumput belulang (Elousin Indica)
8.
Rumput kembang goyang (Chloris Barbata)
9.
Rumput pahit / jampang canggah (Paspalum
Conjugatum)
10.
Tebu (Saccharum officinarum)
Alat :
1.
Mikroskop cahaya
2.
Mikroskop elektron
3.
Alat pengukur mikroskopis (ojective
occuler micrometry)
Cara Kerja:
1.
Pengamatan morfologis masing-masing
jenis (spesies)
2.
Pengukuran diameter equatorial pollen 10
kali pada 10 pollen
3.
Perhitungan statistik dan data yang
diperoleh
Hasil
Pengamatan
Pengamatan morfologis
pollen meliputi pengamatan bentuk, ukuran dan jumlah, susunan alat tambahan
(appertura) pada dinding luar pollen. Bentuk bervariasi dari sub oblate (agak
lonjong dengan panjang lebih kecil dari lebar) ke oblate spheroidal (membulat,
panjang-lebarnya) sampai ke prolate spheroidal (agak lonjong dengan panjang
lebih besar dari lebar). Perkecualian ada pada jenis (spesies) jagung (Zea
Mays) mempunyai bentuk oblate (lonjong).
Appertura berupa lubang
(purus) yang jumlahnya sama pada setiap jenis yaitu satu lubang (purus)
dikelilingi oleh bangunan seperti lingkaran/cincin (annulus). Ternyata ukuran
rata-rata garis tengah lubang dan lingkaran luarnya agak bervariasi.
Ciri yang dipergunakan
dalam identifikasi pollen adalah bentuk, jumlah dan susunan appertura, serta
struktur dinding luar pollen (eksin). Pengamatan dengan mikroskop cahaya hanya
dapat diamati bentuk, ukuran dan appertura. Struktur dinding luar pollen hanya
dapat diamati dengan mikroskop elektron. Pada pengamatan sepintas jenis-jenis
Gramineae mempunyai kenampakan yang tidak berbeda antara pollen satu dengan
pollen jenis lainnya.
Pendekatan yang
dilakukan adalah dengan pengukuran diameter pollen. Tenyata beberapa jenis
pollen yang diamati mempunyai rata-rata diameter yang berbeda. Dari data
tersebut perlu kiranya selalu mempertimbangkan perbedaan ukuran dalam setiap langkah
identifikasi pollen sampai ke tingkat spesies. Dilaporkan bahwa ukuran pollen
tergantung pada nutrisi tanaman (Shochbodmer; 1940; 393). Akan tetapi kemudia
ada peneliti lain yang membantah pernyataan tersebut dan dibuktikan bahwa
pengaruh nutrisi terhadap ukuran pollen dapat dihilangkan dengan pelarutan pada
waktu proses pembuatan sediaan (Wagenitz; 1955).
BAB
III
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
Studi pollen erat
kaitannya dengan jenis rumput-rumputan atau jenis padi-padian atau sebagainya
yang telah menjadi makanan pokok yang telah dikonsumsi oleh manusia sejak
dahulu.
Hasil yang diperoleh
dari pengamatan pollen jenis-jenis Gramineae akan merupakan data ukuran pollen
degan metode acetolisis-gliserol. Metode acetolisis-silicone oil dengan metode
acetolisis-gliserol pada pengamatan pollen resen maupun tossil akan memberi hasil
ukuran yang berbeda. Perbedaan tersebut dapat dipakai untuk mencari ukuran
pollen yang sebenarnya.
Data ini merupakan
bahan bandingan dalam langkah identifikasi jenis-jenis Gramineae di
Indonesia.pengaruh nutrisi terhadap ukuran pollen dapat dihilangkan dengan
pelarutan pada waktu proses pembuatan sediaan.
Saran
Hasil identifikasi
pollen dapat merupakan pembanding terhadap pollen yang berasal dari sedimen.
Dalam pengamatan pollen
Gramineae diperlukan beberapa kali pengamatan agar mendapat hasil yang terbaik.
Diperlukan dua metode untuk mendapatkan ukuran pollen sebenarnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Yuwantiningsih, Sri. Dalam makalah: Studi pollen Gramineae.
Cristensen, B. 1946. Measurement as a means of identifiying fossil pollen. Dan. Geol.
Unders. 4.rk. 3,2. P. 18.
Erdtman. 1952. Pollen
morphology and plant anatomy. Angiospermae Vol I. Waltham mass (Chronica
Botanica). P. 10.
Faegri. 1975. Text
book of pollen analysis. Third Revised Edition. A Division of Macmillan
Publishing Co, Inc-New York. P. 44-49.
Rahardjo, A.T. & Yuwantiningsih. 1985. Analisis Pollen Dalam arkeologi. Makalah
Rapat Evaluasi Metode Penelitian Arkeologi II pandeglang. Pusat Penelitian
Arkeollogi Nasional. P. 10.
Shackley, M. 1981. Environmental Archaeology First Ed. George Allen & Unwin
(publisher) Ltd. Boston. Sydney. P. 72
Soemadi. 1976. Pengaruh
Pemberian Beberapa Macam Zat Kimia Terhadap Dinding Luar Pollen. Karya
Ilmiah. Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar